MORNING

by

Clora Darlene

starring

Im Yoon Ah | Oh Sehun

with

Christina Fernandez Lee as Christina Fernandez Oh

Rating | Length | Genre

PG-15 | Ficlet | Marriage Life

Image source; weheartit

🇰🇷

“Dad“

“Dad“

“Daddy“

Sehun mengerang dalam tidurnya lalu menguap lebar. Kantuknya masih berat sekali dan matanya masih enggan untuk dibukanya. Mata sipitnya masih belum juga ia buka, padahal si perempuan mungil dengan piyama Ungu itu sudah sedari tadi menarik piyama berwarna gelapnya dan memanggil-manggilnya dengan sebutan ‘daddy‘.

“Aku lapar. Daddy, woke up” Christina Fernandez Ohㅡsi mungil yang mengenakan piyama Unguㅡmeninggikan suara nyaringnya dan membuat Sehun akhirnya bangkit lalu menggendong Christina.

“Baiklah, Christ sayang. Let’s have some breakfast” Sehun menyerah jika harus mendengar suara nyaring anaknya ini. Ia melangkahkan kaki jenjangnya dengan Christina yang berada di dekapannya.

“Aku ingin Cheese Omelette” Beritahu Christina.

Sehun tersenyum kecil lalu membuka pintu kulkas. Ia meraih sebuah potongan Keju dan memperlihatkannya pada Christina. “Dengan Keju yang banyak?”

Christina mengangguk riang. Senyumnya cerah sekaliㅡentah apa yang telah dilakukan oleh sekotak Keju yang dapat membuat Christina sebahagia ini. “Yes!” Sehun lalu melangkah ke sisi dapur yang lain dengan Christina yang tetap berada di gendongannyaㅡwell, sebenarnya Christina yang tidak mau turun dari gendongan ayahnya. Sesekali, Sehun menyuapi Christina dengan irisan Keju lalu diikuti dengan mata Christina yang tersenyum membentuk Bulan Sabit. “Dad, let’s take a walk after this“

Oh, tidak. Sehun mohon, tidak. Ia masih mengantuk berat karena kemarin ia harus tetap terjaga untuk menyelesaikan berkas-berkasnya sebagai Komisaris Independen sebuah perusahaan besar.

“Bagaimana jika pergi ke Polliwog Park dua jam lagi?” Tanya Sehun sembari memandang anaknyaㅡdengan tatapan memelas, sebenarnya. Sehun masih membutuhkan waktu untuk memulihkan dirinya.

“We can bring sandwiches!”

“Yes, of course. Sandwiches with tuna and egg” Senyum Sehun berkembang dengan cepat, menyimpulkan ucapan Christina bahwa mereka akan pergi dua jam lagi dan itu berarti ia masih memiliki waktu untuk tidur. “So, Polliwog Park in two hours later, Christine?” Sehun mengangkat tangannya, mengisyaratkan sebuah high–five dengan Christina.

Christina melayangkan tangannya lalu ber-high–five dengan ayahnya. “Okay, dad”

Beberapa saat kemudian, akhirnya Sehun menaruh dua piring sarapan paginya bersama Christina di atas meja makan. Sehun mendudukan Christina di kursi di hadapannya lalu keduanya memulai memakan sarapan pagi mereka. “Dad, I want some milk“

“Milk?” Sehun mengulanginya dengan alis kiri yang terangkat dan lalu diikuti anggukan Christina. Mampus. Pikirnya. Sehun tidak pernah membuatkan Christina susu, bahkan tahu takaran untuk satu gelas saja ia tidak tahu. “How about orange juice?”

“Mom melarangku meminum orange juice di pagi hari, dad” Bantah Christina yang dianggap oleh Sehun sebagai jawaban ‘No‘.

“It’s okay. Mom tidak akan marah” Sehun bangkit lalu membuka pintu kulkas dan mengeluarkan sebuah pitcher yang berisi cairan berwarna oranye. Ia meraih sebuah gelas dan menuangkan orange juice hanya sampai sebatas setengah gelas. Well, istrinya memang benar. Orange juice di pagi hari untuk anaknya tidak baik karena dapat menyebabkan komplikasi Lambung. Semua orang tahu teori itu. Tapi membuatkan Christina susu dengan takaran yang salah lebih berbahaya untuk Sehun. Bagaimana jika susu yang ia buat tidak sesuai dengan yang biasa dibuatkan oleh istrinya? Bagaimana jika kurang manis? Bagaimana jika kadar manisnya berlebihan? Maka Sehun harus membuat ulang susu-susu tersebut dan berkutat sepagian dengan minuman kesukaan Christina itu. Jadi, Sehun tidak memilih option itu.

“Okay, let’s go back to sleep, Christ” Sehun kembali menggendong Christina saat anak perempuannya itu menyelesaikan tetesan terakhir orange juice-nya. Sehun melangkahkan kakinya lalu masuk ke dalam kamar Christina yang didominasi oleh warna hot pink dengan berbagai karakter princess Disney.

“Don’t forget the sandwiches, dad“

” I won’t forget it” Sehun tersenyum sembari menyelimuti Christina lalu mencium keningnya. Dari sudut matanya, ia mendapati istrinya yang mengenakan piyama berwarna sama dengannya tengah berdiri di depan pintu yang menganga lebar dan bersandar.  “Sleep well, angel” Sehun masih tersenyum lebar saat melangkahkan kakinya keluar kamar Christina dan sudah disambut oleh istrinya di ambang pintu.

“Kau memberikan Christina orange juice?” Tanya Yoonaㅡistri sah Sehunㅡsaat laki-laki itu baru saja melingkarkan tangan kekarnya pada pinggang kecil Yoona lalu menutup pintu kamar Christina.

Sehun memandang Yoona dengan kening yang mengerut.  “Aku tidak memberikannya”

Iris madu Yoona terputar. Oh, jelas sekali tadi ia mengintip dari balik pintu kamarnya dan melihat Christina meminum orange juice. “Jangan berbohong”

Sehun mengangkat kedua bahunya. “Hanya sedikit”

“Sehun-ahㅡ”

“Aku hanya memberikannya sedikit, Yoona. Dia tidak akan terkena komplikasi Lambung” Istrinya ini terlalu overprotective terhadap anak sematawayang mereka.

Yoona menghela nafasnya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar bersama Sehun. “Aku cemburu dengan Christina karena kau akan rela bangun pagi buta seperti ini untuk membuatkannya sarapan” Gumam Yoona.

Sehun tertawa kecil lalu mengeratkan rangkulannya. “Well, dan morning kiss itu” Lanjut Yoona kembali mengingat Sehun yang mencium kening Christina tadi. Sebenarnya, ia tidak cemburuㅡkonyol jika Yoona cemburu sungguhanㅡmalah menyukainya. Sangat. Laki-laki yang berdiri di sebelahnya kini dan tengah merangkul pinggang kecilnya adalah sosok ayah paling tepat untuk Christina dan sosok suami paling tepat untuk Yoonaㅡdan Yoona tidak dapat mengungkapkan seberapa beruntung dirinya karena dapat menjadi satu-satunya perempuan yang dipilih Oh Sehun untuk menjadi pendamping hidup, sekaligus menjadi ibu untuk anak-anak Sehun.

Apapun yang terjadi, di atas segalanya, Im Yoon Ah tetap beruntung memiliki Oh Sehun.

“Kau juga menginginkannya?” Tanya Sehun dengan tatapan mata seduktif dan nada suara yang menggoda. Yoona mencoba mengendalikan ruam merah yang siap muncul di permukaan pipi mulusnya. “Kau tidak menginginkannya?” Kini suara Sehun terdengar seperti orang terkejut dan matanya membulat.

“Kau berisik sekali, Sehun-ah” Tukas Yoona.

Sehun tertawa kecil lalu tiba-tiba memutar badan Yoonaㅡmenjadi menghadapnyaㅡdan mencium lembut bibir pink tipis kesukaannya itu. Lembut tetapi semakin lama semakin panas dan nakal. Sehun lalu menggigit kecil bibir Yoona dan sibuk bermain dengan lidah Yoona yang lihai dalam menggodanya. “Good morning” Ucap Sehun disela-sela ciumannya lalu bibirnya turun menyusuri tiap senti leher jenjang Yoona dan memberikan tanda kepemilikan yang dalam disanaㅡkissmark.

THE END